Uni Eropa Kutuk Israel atas Pembunuhan 5 Jurnalis di Gaza

Serangan udara Israel di luar Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, kembali memicu kecaman internasional. Kali ini, Uni Eropa kutuk Israel setelah lima jurnalis Al Jazeera dilaporkan tewas pada Minggu (10/8/2025) malam waktu setempat. Salah satu korban adalah Anas Al-Sharif, koresponden senior yang dikenal sering melaporkan situasi terkini dari medan perang Gaza.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan bahwa pembunuhan terhadap jurnalis adalah pelanggaran serius terhadap kebebasan pers dan hukum internasional. Meski militer Israel mengklaim bahwa Al-Sharif adalah anggota Hamas, Kallas menegaskan tuduhan itu harus disertai bukti yang jelas. Pernyataan ini menambah ketegangan diplomatik di tengah perang Israel-Palestina yang kian memanas.

Di balik pernyataan tegas Uni Eropa, muncul pertanyaan: apakah ini akan mempengaruhi langkah nyata blok tersebut dalam konflik Gaza? Atau sekadar menjadi kecaman politik yang tak diiringi tindakan konkret?

Kronologi Serangan Israel di Gaza

Uni Eropa Kutuk Israel

Serangan udara pada Minggu malam itu terjadi tepat di luar kompleks Rumah Sakit Al-Shifa. Menurut laporan, target serangan adalah tenda darurat yang digunakan untuk liputan dan koordinasi media.

Korban tewas dalam serangan tersebut meliputi:

  • Anas Al-Sharif – Koresponden Al Jazeera
  • Mohammed Qreiqeh – Koresponden Al Jazeera
  • Ibrahim Zaher – Juru kamera
  • Mohammed Noufal – Juru kamera
  • Moamen Aliwa – Juru kamera
  • Satu freelancer lokal, Mohammad Al-Khaldi, juga dilaporkan tewas

Israel mengonfirmasi bahwa Al-Sharif memang menjadi target, menuduhnya sebagai pimpinan sel Hamas yang bertanggung jawab atas serangan roket. Namun, Al Jazeera dan keluarga korban membantah klaim tersebut.

Sikap Tegas Uni Eropa

Kaja Kallas menyampaikan kecaman setelah para menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan virtual membahas perang Israel-Palestina. Dalam pernyataannya, ia menegaskan tiga poin penting:

  1. Mengutuk pembunuhan jurnalis sebagai pelanggaran serius.
  2. Menuntut bukti jelas atas tuduhan keterlibatan korban dalam kelompok bersenjata.
  3. Menghormati supremasi hukum dan melindungi pekerja media di wilayah konflik.

Kallas juga mendesak Israel untuk memperluas akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Meskipun ada kesepakatan bulan lalu untuk meningkatkan distribusi, realisasinya dinilai masih minim.

Konflik Internal di Uni Eropa

Meski pernyataan Uni Eropa terdengar tegas, blok beranggotakan 27 negara ini kerap terpecah sikapnya. Sebagian negara anggota adalah pendukung kuat Israel, sementara lainnya condong membela Palestina.

Perbedaan pandangan ini membuat langkah konkret sering tertunda atau bahkan mandek. Contohnya, rencana aksi bersama untuk menekan Israel agar mematuhi hukum internasional hingga kini belum mendapat persetujuan penuh.

Jurnalis di Gaza dalam Bahaya

Data dari Komite Perlindungan Jurnalis menunjukkan setidaknya 186 jurnalis tewas di Gaza dalam hampir dua tahun terakhir perang. Sementara kantor media pemerintah Gaza menyebut angka korban lebih tinggi, yakni 238 jurnalis.

Bagi jurnalis, meliput perang Israel-Palestina bukan hanya soal risiko fisik, tetapi juga ancaman tuduhan politik. Dalam kasus Al-Sharif, tuduhan sebagai anggota Hamas bahkan datang beberapa jam sebelum kematiannya.

Reaksi dan Dampak Global

Pernyataan Uni Eropa diperkirakan akan memicu gelombang reaksi dari negara-negara lain, terutama yang mendukung kebebasan pers. Organisasi internasional seperti Reporters Without Borders dan Amnesty International kemungkinan akan menekan Israel untuk transparan dalam investigasi.

Namun, pengaruh nyata terhadap jalannya perang masih menjadi tanda tanya. Sejauh ini, kecaman internasional jarang berujung pada sanksi atau tindakan tegas terhadap pihak yang terlibat.

Penutup

Pembunuhan lima jurnalis Al Jazeera di Gaza menambah daftar panjang korban dari kalangan media dalam konflik Israel-Palestina. Uni Eropa kutuk Israel secara terbuka, namun efektivitasnya akan diuji dalam beberapa minggu ke depan: apakah akan ada langkah nyata atau sekadar kecaman di atas kertas. Jangan lupa baca artikel lainnya di kontenhakim.blog!.